Kamis, 31 Oktober 2013

RISET INTERNASIONAL EXPOR

Melakukan Identifikasi Negara Tujuan Ekspor

A. Melakukan Penelitian Pasar Luar Negeri

Permasalahan dalam penelitian pasar luar negeri yang pertama adalah berkaitan dengan banyaknya jumlah pasar atau negara yang harus diteliti. Kedua adalah berkaitan dengan kurang lengkapnya data atau informasi yang dibutuhkan untuk analisis.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memodifikasi teknik analisis yang ada agar sesuai untuk digunakan menganalisis pasar internasional. Untuk mengestimasi permintaan dengan data atau informasi yang terbatas misalnya dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan hubungan antar indikator ekonomi dan demografi.
Pola penelitian pasar yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Permintaan
  2. Elastisitas
  3. Multiple Factor Indexes
  4. Estimasi Analogi
  5. Analisis Regresi
  6. Analisis Input – Output

B. Menetapkan Sasaran Pasar Potensial

Aspek penting yang perlu dilakukan dalam pemasaran internasional adalah mengindentifikasi peluang yang ada bagi produk ekspor yang perlu di pasarkan. Untuk itu, setiap kali eksportir Indonesia ingin melakukan ekspansi pasar ke luar negeri, ia harus secara sistematis melakukan evaluasi tentang sasaran pasar untuk menentukan kesempatan di suatu Negara. Proses mengevakuasi kesempatan pasar yang potensial di seluruh dunia merupakan hal yang sulit di lakukan karena beberapa hal :
  • Terdapat 200 negara di dunia, belum termasuk negara – negara eks uni soviet yang baru merdeka. Hal ini jelas menyulitkan kita menganalisa pasar yang ada.
  • Karena terbatasnya sumber informasi yang tersedia dari beberapa negara, maka analisa hanya terbatas dari data – data publikasi yang tersedia.
  • Pasar suatu negara terlalu kecil, sehingga tidak tersedia data – data spesifik mengenai konsumen, potensi suplai dan lain-lain.
Pengkajian mengenai sasaran pasar yang ada di pasaran dunia, sebenarnya menyangkut proses seleksi yang dimulai dari pengumpulan informasi yang relavan dari suatu Negara untuk menyaring Negara – Negara yang potensial. Sebelum proses pengumpulan di mulai, maka tentu harus di tetapkan criteria yang dapat membatasi ruang lingkup penelitian sehingga pengumpulan informasi dapat lebih terarah dan efisien. Kriteria ini menyangkut penetapan produk – produk apa saja yang siap untuk di ekspor, kawasan mana saja yang dapat prioritas. Suatu model teoristis untuk menyeleksi pasar yang potensial mencakup 4 tahapan :
  • Pertama, perlu di kumpulkan data – data ekonomi makro guna membedakan Negara – Negara potensial, kurang potensial atau memiliki resiko besar. Data ekonomi makro ini menggambarkan potensi pasar dalam aktifitas ekonomi, kekuatan sosial dan struktur politik. Data makro statistik ini dapat menunjukkan bahwa suatu negara terlalu kecil potensinya, yang di tunjukkan oleh Gross National Product-nya (GNP). Kemungkinan GNP suatu menunjukkan angka besar, namun sisa pendapatan setelah dipotong pajak perkeluarga rendah, hal ini menunjukkan potensi pasar yang kurang baik.
  • Kedua, dalam tahap ini perlu di kumpulkan informasi mengenai besarnya potensi pasar, tingkat konsumsi atau penerimaan pasar dari produk yang ingin di pasarkan. Jika data tersebut tidak di peroleh, maka kita dapat menggunakan proxy variable yaitu permintaan dari produk yang menyerupai atau produk yang berkaitan dengan produk ekspor yang ingin di pasar kan sehingga dapat di gunakan untuk memproyeksikan potensi permintaan. Misalnya jika ingin memasarkan video tape kesuatu negara kita dapat menggunakan permintaan televisi sebagai proxy variable guna memproyeksikan potensi pasar video tape yang ingin dijual.
  • Ketiga, dalam tahap seleksi ini difokuskan perhatian kepada pertimbangan mikro seperti persaingan, kemudahan untuk entri pasar, biaya untuk entri, dan keuntungan potensial. Dalam tahap ini perhatian kita ditujukan tidak lagi besarnya pada potensi pasar secara keseluruhan namun sudah berganti kepada beberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh.
  • Keempat, mengevakuasi dan menentukan rangking atau prioritas dari negara sasaran pasar ekspor yang di sesuaikan dengan kemampuan perusahaan, tujuan serta strategi perusahaan. Sebagai contoh jika Afrika Selatan mendapatkan rangking yang sama dengan Meksiko. Meksiko dapat diberikan prioritas utama karena sukses di Meksiko dapat memberikan peluang untuk mengembangkan pasaran ekspor ke Amerika Utara dan Amerika Latin
Proses seleksi sasaran pasar ekspor melalui empat tahapan, mengharuskan pengusaha untuk menetapkan terlebih dahulu kriteria yang akan di gunakan untuk membedakan sasaran pasar ekpor yang potensial dan tidak. Kriteria – kriteria ini paling tidak mencakup besarnya pasar dan pertumbuhannya, situasi politik, persaingan dan persamaan pasar.
Yang dimaksud dengan pasar potensial adalah pasaran suatu produk tertentu. Pemilihan pasar-pasar potensial dapat dilakukan melalui 2 cara pendekatan, yakni melalui pendekatan pasar dan pendekatan produk.


C. Menentukan teknik-teknik pengambilan keputusan dalam proses menyeleksi negara sasaran pasar ekpor.

Ada beberapa teknik yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan negara – negara sasaran pasar ekspor. Teknik – teknik ini terdiri dari yang paling mudah dengan membuat kriteria – kriteria pemilihan yang harus di penuhi supaya suatu negara dapat di pilih sasaran pasar ekspor sampai dengan teknik – teknik yang sangat komplek. Teknik – teknik ini mencakup  :
  1. Membuat seperangkat kriteria pasar potensial
  2. Index pasar
  3. Teknik multivariable tertimbang
  4. Resiko politik
  5. Persaingan
  6. Kesamaan pasar

D. Mengkaji berbagai kecenderungan yang terjadi di pasar dunia

Ketika memeriksa lingkungan atau iklim bisnis di sebuah Negara, manajemen perlu mengumpulkan informasi untuk menilai favoritabilitas lingkungan dan resiko terkait dalam memasuki atau beroperasi di sebuah Negara. Hal ini memerlukan telaah terhadap rentang aspek – aspek seperti lingkungan politis, iklim finansial, dan lingkungan regulatori dan hukum. Unsur – unsur ini acap kali disingkapi sebagai pembentuk resiko, namun dapat pula menawarkan intensif untuk jalan masuk pasar, sebagai contoh, keringanan pajak untuk investor asing atau regulasi lingkungan atau produk yang tidak begitu ketat ketimbang di Negara asal. Beberapa contoh tipe dan sumber informasi yang digunakan untuk mengkaji iklim bisnis.
Pengumpulan informasi yang terkait dengan iklim politis, seperti stabilitas pemerintah, sikap terhadap investasi asing dan sifat rezim politis, membantu penilaian favoritabilitas iklim politis untuk pertumbuhan dan perkembangan pasar serta kemungkinan jalan masuk atau isu – isu investasi yang di hadapi oleh perusahaan. Beberapa sumber yang dapat menyediakan pemeringkatan resiko politis atau negara adalah frost dan sulivan, The Economist Intelegence Unit, atau BERI (Businnes Evironment Risk Index). Di samping menggunakan sumber seperti itu, beberapa perusahaan melaksanakan sendiri evaluasi iklim politis dengan berstandar pada opini pakar atau penilaian atas indikator seperti frekuensi perubahan pemerintah, serangan teroris, frekuensi kericuhan, pembersihan atau kudeta militer, frekuensi pemogokan dan keresahan sosial, dan kekuatan pihak ekstrimis. Pengumpulan informasi politik meliputi data berikut ini :
  • Struktur politik ideologi. Negara dengan kepemimpinan politis apa yang dicari? Apa peran yang dimainkan oleh institusi seperti bisnis, pekerja, sektor pendidikan, dan agama dalam menerapkan tujuan nasional.
  • Tujuan Nasional. Apa sasaran negara untuk sektor pertahanan, fiskal, moneter, kebijakan investasi, dan sektor perdagangan luar negeri? Apa kebijakan teknologi dan industrialnya untuk kebangkitan dan perkembangan industri dan kebijakan sosialnya (sebagai contoh, bagaimana mereka mempengaruhi distribusi pendapatan dan konsumsi yang menyolok)? Otonomikah tujuannya? Apakah negara berusaha untuk mengurangi ketergantungan impor dan perkembangan kampiun nasional dalam industri yang dianggap kristis
Pencermatan / eksaminasi terhadap faktor – faktor keuangan dan valuta asing seperti laju inflasi, depresiasi mata uang, restriksi arus modal, repatriasi laba usaha penting karena faktor tersebut mempunyai dampak kritis atas keseluruhan tingkat profitabilitas dan prakiraan imbalan atas investasi. Faktor – faktor semacam itu biasanya kritis di mana produksi berbasis asing menjadi sorotan dan dimana barang dan jasa akan bergerak melewati batas nasional. Contoh sebuah perusahaan yang membuat TV yang merencanakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan atau mendirikan sebuah pabrik di Indonesia untuk memasok pasar
Eropa akan perlu mengevakuasi dengan cermat prediksi perubahan mata uang rupiah relatif terhadap valuta Eropa lainnya. Demikian pula, inflasi dan tingkat suku bunga merupakan faktor penting bagi perusahaan dengan eksposur kredit yang tinggi seperti perusahaan kartu kredit konsumen.
Ada banyak lembaga yang menyediakan jasa penilaian dan prediksi resiko valuta asing maupun investasi untuk Negara – negara yang berbeda. Beberapa institusi yang memasok data tersebut adalah J.P. Morhgan dan Credit Suisse, atau oleh organisasi prakiraan ekonomi seperti Wharton Econometics. Perusahaan dapat pula mengadakan penilaian sendiri. Data yang relavan dapat digali dari sumber seperti Internasional Financial Statistics.

E. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah negara importir

Tiga kelompok umum dari semua informasi untuk indentifikasi masalah pada negara importir :
  • Informasi umum mengenai :
    • Kondisi tipe komunitas (sebagai contoh, kejadian-kampanye pemilihan , kejadian kultural perayaan etnik dan keagamaan tahunan khusus; hari – hari nasional – olahraga, kejuaraan, liburan)
    • Kondisi bisnis (contoh, etika bisnis dan asosiasi tradisional)
    • Gaya hidup dan kondisi kehidupan, yakni kebiasaan sosial dan kultural dan tabu (sebagai misal, usia laik nikah untuk laki-laki dan perempuan serta peran wanita dalam masyarakat).
    • Kondisi ekonomi umum (umpamanya, standar kehidupan dari berbagai kelompok orang dan infrastruktur ekonomi transportasi, suplai listrik, dan komunikasi).
  • Informasi industri mengenai keputusan pemerintah yang mempengaruhi industri; ketersediaan sumberdaya (contohnya : tenaga kerja dan tanah); pesaing kini atau potensial (yaitu, informasi umum mengenai pasar mereka dan masalahnya); kompetisi perusahaan lainnya, perusahaan lokal dan/atau perusahaan negara ketiga; kebijakan industri, tindakan bersama – sama dalam industri dan seterusnya.
  • Informasi yang bekaitan dengan penelitian data kolateral (jaminan) yang di hasilkan untuk melengkapi suatu riset pasar spesifik. Sebagai contoh, penelitian mengenai potensi pasar memerlukan informasi seputar suplai dan permintaan di wilayah pasar yang di minati saat ini dan potensial (misalnya kapasitas, konsumsi, impor, ekspor). Di lain pihak suatu penelitian mengenai pengenalan sebuah produk baru memerlukan informasi mengenai produk – produk yang ada, pengetahuan ketrampilan teknis yang tersedia di negara tersebut, sumber bahan baku. Dan petunjuk usaha patungan.
Yang sering di lupakan dalam riset pemasaran adalah peran sistem informasi internal perusahaan. Riset pemasaran kerap kali dapat dipermudah oleh bagan basis data yang dibutuhkan dan memakai koleksi data internal; hal ini terutama perlu untuk pasar internasional karena banyak informasi yang dapat dihasilkan dari perusahaan ternyata terabaikan atau hilang.

Data yang bermanfaat meliputi riwayat penjualan berdasarkan produk dari lini produk, pelanggan dan wiraniaga, dan saluran distribusi di sebuah negara atau semua negara; analisis data historis seperti itu untuk tren di semua negara dan wilayah; delivasi dan analisis kontribusi berdasarkan produk; lini produk, pelanggan dan wilayah dan perkembangan fungsi respon pasar untuk semua negara agar memungkinkan perbandingan keputusan bauran pemasaran masa lalu dan menyarankan keputusan berbauran di masa depan  yang mungkin berbeda dari satu negara kenegara lainnya, di sebuah negara atau semua wilayah.

Manakala riset pemasaran telah dirampungkan, informasi yang di hasilkan harus di analisis sehingga pertanyaan mengenai rencana dan langkah pemasaran berikutnya dapat dijawab. Pertanyaan – pertanyaan utama yang relavan dalam pemasaran internasional jatuh kedalan dua kategori; keputusan kompetensi dan pasar serta keputusan bauran pemasaran dan produk. Dalam hubungannya dengan pasar dan kompetisi, perusahaan harus :
  • Memahami bagaimana para pelanggan menilainya dalam perbandingan dengan kompetitor.
  • Menentukan perubahannya untuk memikat para pelanggan.
  • Menerapkan apakah akan bersaing atau bekerja sama dengan kompetitor.
Mengenai produk dan bauran pemasaran, perusahaan harus menyingkapi hal – hal berikut :
  • Memilih produk mana yang akan di perkenalkan, saluran distribusi mana yang akan digunakan, dan bagaimana mengiklankan dan mempromosikan produk.
  • Mengidentifikasikan rintangan kepasar yang menarik dan mencari kiat untuk mengatasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar