NAMA : MAYA IKHLASIYAH
NPM : 14210284
KELAS : 4EA17
TUGAS : SOFTSKILL (ETIKA BISNIS)
ETIKA DALAM BISNIS
ABSTRAK
Maya Ikhlasiyah, 4EA17, 14210284
ETIKA DALAM BISNIS
Kata kunci : adakah disekitar kita
yang menggunkan etika di dalam menjalankan bisnisnya? jika tidak,bagaimana
bentuk pelanggarannya? apa factor penyebabnya? bagaimana cara mengatasinya?
Penulisan
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etika dalam bisnis. Karena di dalam
berbisnis etika sangatlah diperlukan dengan etika perusahaan dapat mengetahui
jati diri kita dan dapat memberikan keputusan apakah kita dapat bekerja di perusahaan
tersebut atau tidak.
Dengan
memegang teguh etika atau moral yang ada bisnis kita akan berjalan dengan
baik,karena dengan memiliki etika kita dapat bersaing dengan perusahaan atau
orang lain tanpa menyakiti pihak manapun.
Etika
telah berkembang di kehidupan masyarakat, jika kita dapat mempergunakannya
dengan baik maka etika akan memberikan dampak yang positif terhadap bisnis
kita.
BAB I
PENDAHULUAN
Etika bisnis adalah standar-standar
nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam
pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan
bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika
terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di
era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh
etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh
karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka
panjang dalam sebuah bisnis.
Di dalam bisnis tidak jarang berlaku
konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal
pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang
menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi.
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan
kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat.
Pentingnya etika bisnis tersebut
berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro. Perspektif makro
adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan
lebih efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang
dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam Iingkup ini perilaku etik identik
dengan kepercayaan atau trust
Batasan Masalah
Dalam
penyusunan penulisan ini penulis membatasai menjadi beberapa sub pokok bahasan
meliputi:
1. Pengertian Etika dan Kode Etik
2. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
3. Prinsip – prinsip Etika Bisnis
4. Hal – hal yang harus diketahui dalam menciptakan Etika
Bisnis
Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan penulisan
untuk memenuhi tugas softskill matakuliah Etika Bisnis dalam membuat jurnal
atau tulisan tentang Etika Bisnis maksud dari penulisan adalah:
1. Untuk mengetahui etika dalam berbisnis
2. Dapat mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik agar
klien tidak berpindah investasi ke perusahaan lain.
3. Dapat memberikan informasi bagi penulis maupun pembaca
atas hasil penulisan ini
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang
berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan suatu
ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan
kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan
strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang
berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom.
Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini
berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang
konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
Allan Afuah (2004) Bisnis merupakan
sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan
dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang
diinginkan konsumen.
Glos, Steade, dan Lowry (1996) Bisnis
adalah jumlah seluruh kegitan yang diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan
jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard dan memperbaiki
standard serta kualitas hidup mereka.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas ini, penulis
menggunakan Metode Searching di Internet, yaitu dengan membaca
referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam tugas ini.
Penulis juga memperoleh data dari pengetahuan yang penulis
ketahui. Selain itu penulis juga mencari data melalui media elektronik seperti
menonton acara berita di televise yang kebetulan membahas tentang etika dan
kode etik.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Definisi
Etika bisnis
Etika
bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip
dan aturan-aturan.Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa
berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan
bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur,
pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan
tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri
untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi.
Etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Berbisnis
dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada
perilaku bisnis.
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat.
Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis
dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
·
Utilitarian
Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
·
Individual Rights
Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
·
Justice
Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
4.2 Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Setelah
melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih
lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan
lingkup pokoketika bisnis yaitu:
A.
Etika bisnis
sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika
bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang pertama
ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer dan pelaku bisnis dan lebih
sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
B.
Etika bisnis
bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah, mendorong dan
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan dan
diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana
pun. Untuk
menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat
luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapapun juga.
C.
Etika bisnis
juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang
karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
Ketiga
lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya
dan bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis.
4.3 Prinsip – prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya,
setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut
dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan
tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Sonny Keraf
(1998)
menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang
bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan
berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan
syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang
atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan
kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan
secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional
obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar
bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan
bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun
perusahaannya.
4.4 Hal – hal yang harus diketahui dalam menciptakan Etika
Bisnis
A. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya
sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari
etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
B. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang
tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak
bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
C. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan
masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan,
melainkan lebih kompleks lagi.
D. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan
Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah
satu usaha menciptakan etika bisnis.
E. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar
untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi
dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi”
kepada pihak yang terkait.
Pembahasan II :
Ø Kebanyakan perusahaan yang berada disekitar kita hampir 45% tidak
menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan sisanya 55% sudah
menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya. Jadi bisa dikatakan bahwa hampir
setengahnya produsen atau perusahaan yang ada di sekitar kita melakukan
pelanggaran etika.
Ø Beberapa contoh dari bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh
perusahaan yang berada di Indonesia adalah :
a. pemalsuan merk
dagang palsu di Surabaya (Jawa Pos, Mei 2009)
b.produk abon yang
tertera halal dalam kemasannya, tetapi mengandung daging babi
c. susu dan makanan
bayi yang terkontaminasi bakteri enterobacter sakazakii yang dapat menyebabkan
radang selaput otak dan usus
d.semburan lumpur
dan gas di Sidoarjo oleh Lapindo Brantas karena tidak menggunakan pengaman pada
saat pengeboran
e. Anti nyamuk HIT
yang menggunakan pestisida
f. Produksi rokok
yang teru meningkat seiring dengan promosi iklannya yang menarik.seharusnya
jika kita ingin Negara ini bersih dan sehat produsen rokok tidak membuat iklan
sebagus dan semenarik tersebut dan seharusnya iklan tersebut dibuat sesuai
dengan akibat yang ditimbulkan dari rokok itu sendiri.
Ø Factor penyebab perusahaan atau produsen melakukan pelanggaran
adalah :
a.Kurangnya kesadaran moral
utilarian (moral yang berkaitan dengan memaksimumkan hal terbaik bagi orang
sebanyak mungkin)
b.Menurunnya formalism etis (moral
yang berfokus pada maksud yang berkaitan dengan perilaku dan hak tertentu
c.Pandangan yang salah dalam
menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari keuntungan semata, bukan
kegiatan social)
d.
Kurangnya pemahaman tentang
prinsip etika bisnis
e.
Rendahnya tingkat pendidikan,
pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material berbahaya
f.
Rendahnya tanggung jawab social
atau CSR (Corporate Social Responsibility)
g.
Undang – undang atau peraturan
yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi masih kurang
h.
Lemahnya kedudukan lembaga yang
melindungi hak – hak konsumen
Ø Adapun upaya yang diharapkan untuk
menghindari pelanggaran kode etik salah satunya bagi para pengguna internet
adalah:
a. Menghindari dan tidak mempublikasi
informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme
dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi
informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negative
masalah suku, agama dan ras(SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan,
pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan
informasi yang berisi Instruksi untuk melakukan perbuatan melawan
hukum(illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk
eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
e. Tidak mempergunakan, mempublikasikan
dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap
kegiatan pirating, hacking dan cracking.
f. Bila mempergunakan script, program,
tulisan, gambar/ foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya
yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik
hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang
mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang
mungkin timbul karenanya.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
:
*Dalam berbisnis kita juga harus
mempunyai etika. Jika etika kita kurang baik maka orang lain akan menilai anda
secara negative.
*Jika dalam hal sehari – hari kita
sudah terbiasa menerapkan etika yang baik maka akan terbiasa atau terbawa
hingga kita bekerja
*Etika bisnis merupakan etika profesi
yang mempunyai banyak kaitan dengan kegiatan bisnis.
SARAN :
*Etika bisnis harus kita pertahankan
dengan baik agar kita tidak kehilangan klien
*Budayakan etika yang baik tidak hanya
dalam berbisnis namun dalam kehidupan sehari – hari.
*Perusahaan harus lebih meningkatkan
lagi etika bisnisnya baik dari atasan maupun bawahannya.
DAFTAR PUSTAKA
>>http://books.google.co.id/books?id=5QzuFOFAxbUC&pg=PA69&lpg=PA69&dq=Sasaran+dan+Lingkup+Etika+Bisnis&source=bl&ots=dlGlvksaUq&sig=zaMTBK118xdBii8T6oP_6YEY_4w&hl=id&sa=X&ei=MDNQUtatN8K3rgf97YGQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=Sasaran%20dan%20Lingkup%20Etika%20Bisnis&f=false
>>http://aananerih.blogspot.com/2011/09/pengertian-etika-dan-etika-bisnis.html
>>http://rizkilah.blogspot.com/2011/11/makalah-etika-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar